Bisnis Desain Interior : Cara Memulai Usaha Dari Nol Untuk Pemula
Kebutuhan masyarakat Indonesia akan hunian, ternyata tidak hanya menguntungkan bagi para pebisnis di bidang properti. Namun masih banyak desainer muda yang bingung cara memulai usaha dari ini nol Agar rumah yang telah dimiliki terlihat lebih indah dan terasa nyaman, banyak orang yang memutuskan untuk langsung merenovasinya.
Dari waktu ke waktu, bisnis desain interior terus berkembang pesat. Hal ini dikarenakan adanya permintaan pasar yang cukup tinggi untuk menyulap ruangan di rumah tinggal mereka menjadi lebih menawan. Akhirnya, jasa-jasa desain interior pun mulai bermunculan dengan menawarkan spesialisasi dan ciri khas masing-masing.
Bagi Anda yang memiliki keahlian di bidang desain interior, tingginya permintaan pasar tersebut dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Apakah Anda tertarik untuk menekuninya? Jika iya, ada baiknya Anda pelajari dan pahami terlebih dahulu beberapa kiat yang bisa diaplikasikan ketika memulai bisnis desain interior. Mari simak cara memulai usaha interior dari nol berikut ini!
Mengenal Desain Interior
Desain interior merupakan sebuah proses penyusunan serta penciptaan elemen atau unsur interior menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu sama lain. Tujuannya agar seluruh ruangan di dalam sebuah bangunan bisa terlihat lebih estetik tanpa melupakan kenyamanan pemiliknya.
Kata kunci utama dalam desain interior adalah penataan ruang. Di dalamnya termasuk soal gaya yang ditampilkan, padu padan warna, hingga furniture dan dekorasi yang digunakan. Walaupun terlihat cukup sederhana, namun mendesain sebuah ruangan tidaklah semudah yang Anda pikirkan.
Ada banyak hal yang harus diperhitungkan dan diperhatikan. Maka dari itu, banyak orang membutuhkan bantuan profesional dari seorang desainer interior. Dalam implementasinya, seorang desainer interior akan membantu klien dalam menciptakan ruangan yang nyaman dan indah.
Seorang desainer interior memiliki beberapa tugas yang harus dijalani. Mulai dari tahap awal yaitu berkonsultasi dengan klien, melakukan survei, dan mengembangkan desain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Selanjutnya, Anda juga harus membuat layout, konsep, dan mood board dari desain tersebut agar klien dapat melihat gambaran awal dari ruangannya kelak. Terakhir, seorang desainer interior juga harus memvisualisasikan desain ke dalam gambar 3D atau tiga dimensi.
Memulai Bisnis Desain Interior
Memulai bisnis di bidang desain interior memang terbilang susah-susah gampang. Apalagi bagi Anda yang belum memiliki pengalaman atau terbilang sebagai pemula. Rasa ragu untuk memulai pasti sering hadir, apalagi dengan kenyataan kalau persaingan di bisnis ini semakin ketat. Walaupun begitu, Anda tidak boleh menyerah. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika akan memulainya memulainya. Apa saja?
Pahami Tentang Dunia Desain Interior
Sebelum memulai bisnis di bidang desain interior, ada baiknya memahami secara lebih mendalam tentang dunia yang nantinya akan menjadi sumber pemasukan Anda. Pastikan Anda memahami ilmu dasar dari desain interior dan arsitektur. Selain itu, Anda juga harus dibekali dengan beberapa kemampuan dan pengetahuan mengenai gaya interior, penataan ruang, teori warna, dan lainnya. Dasar yang mumpuni bisa menjadi modal yang baik bagi Anda untuk memulai bisnis ini.
Namun perlu diingat! Selain memahami ilmu dasar desain interior dan arsitektur, Anda juga harus dibekali dengan kemampuan komunikasi yang baik. Mengapa? Selama menjalani bisnis ini, Anda akan banyak melakukan interaksi bersama klien. Tidak hanya itu, Anda pun akan dipertemukan dengan beragam jenis klien.
Klien-klien tersebut tentunya memiliki keinginan yang berbeda untuk rumah impiannya. Sebagai seorang designer interior yang baik, Anda harus bisa mencari tahu dan mengulik lebih dalam tentang keinginan dan kebutuhan klien. Di sinilah kemampuan komunikasi memiliki peran penting dalam kelancaran bisnis Anda.
Modal untuk Bisnis Desain Interior
Tidak hanya berbekal ilmu yang mumpuni di dunia desain interior, Anda juga harus menyiapkan modal awal untuk memulai bisnis ini. Untuk usaha perseorangan, modal yang diperlukan tentunya tidak sebesar jika Anda membangun korporasi. Di awal, Anda bisa menggunakan asset anda sebagai modal awal. Anda perlu memiliki gadget (laptop atau komputer) dengan spek yang tepat untuk menunjang pekerjaan. Pastikan juga gadget tersebut juga sudah dilengkapi dengan software mumpuni untuk mendesain.
Gadget merupakan modal utama yang wajib Anda miliki. Sebab, barang tersebut merupakan ‘alat tempur’ bagi seorang desainer untuk menghasilkan desain yang menawan. Selain itu, ada beberapa modal awal lainnya yang juga tidak boleh Anda lupakan. Misalnya, sambungan internet untuk bekerja sehari-hari, ATK atau alat tulis kantor, biaya transportasi untuk bertemu klien dan survei, hingga biaya untuk mencetak gambar kerja dan mood board desain yang akan diberikan kepada klien.
Strategi Marketing yang Baik
Setelah mantap membuka bisnis desain interior, Anda pun tidak boleh melupakan salah satu aspek penting yaitu promosi. Terapkan strategi marketing yang baik untuk mempromosikan bisnis Anda. Pertama-tama, tingkatkan awareness bisnis Anda dari mulut ke mulut, utamanya bisa dimulai dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan kerabat.
Setelah itu, Anda bisa melakukan promosi secara online dengan memanfaatkan beragam media sosial yang Anda. Mulailah rutin untuk memproduksi konten tentang desain interior dan bagikan juga portofolio dari pekerjaan yang telah selesai. Jika memiliki modal lebih, Anda juga bisa menjalankan iklan secara online melalui Facebook atau Instagram. Dengan begini, bisnis Anda bisa menjangkau lebih banyak orang dan peluang mendapat klien baru pun semakin besar.
Cari Keunikan dan Ciri Khas Anda
Maraknya bisnis desain interior di Indonesia membuat Anda harus memutar otak agar mendapatkan klien. Selain melakukan strategi marketing yang baik, Anda juga harus memiliki sentuhan atau keunikan tersendiri dalam mendesain sebuah ruangan. Menurut Oni Khariz, Principal Design Department Interior & Architecture di Lifetime Design, seorang desainer harus memiliki karakteristiknya sendiri agar menjadi pembeda dari desainer-desainer lain.
Hal ini menjadi penting, apalagi bagi Anda yang baru memulai bisnis di bidang desain interior. Sempatkan waktu untuk menengok kembali portofolio desain yang pernah dibuat sebelumnya. Dari situ, Anda bisa melihat gaya apa yang sering dibuat hingga hal-hal yang menjadi ciri khas dan karakteristik pada desain Anda. Selain itu, Anda juga bisa menambah wawasan dengan mencari referensi desain melalui media sosial yang kemudian disesuaikan dengan gaya desain dan keinginan klien itu sendiri.
Buat Portofolio untuk Bisnis Desain Interior
Sebagai pemula di bisnis desain interior, nama Anda pasti masih kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Akibatnya, banyak klien yang masih ragu akan kemampuan Anda dan akhirnya enggan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk membuktikan kredibilitas sebagai seorang desainer interior adalah dengan memperlihatkan portofolio.
Portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sebelumnya. Anda bisa memajang portofolio dalam laman resmi bisnis Anda atau di channel-channel media sosial. Dengan begini, calon klien bisa melihat langsung pekerjaan yang telah Anda buat sebelumnya dengan jelas. Akhirnya, rasa percaya pada diri klien pun bisa muncul pun mulai muncul dan bukan tidak mungkin klien tersebut akan melakukan dealing dengan Anda.
Kebutuhan masyarakat akan hunian yang tidak hanya nyaman tetapi juga indah dipandang mata, ternyata membuka peluang baru bagi Anda yang ingin bergelut di bisnis desain interior. Tingginya permintaan pasar, membuat bisnis ini semakin digandrungi karena menjanjikan hasil yang cukup menggiurkan.
Ingin mewujudkan rumah impian? Lifetime Design hadir sebagai solusi jasa desain interior, jasa arsitek, hingga furniture dengan kualitas terbaik. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang desain interior dan arsitektur, Lifetime Design akan membuat rumah impian Anda menjadi kenyataan.