Kenali Rumah Split Level, Solusi Rumah Lahan Terbatas

Apakah Anda familiar dengan istilah split level? Sebenarnya, konsep rumah split level memang belum terlalu populer di Indonesia. Konsep ini pertama kali diperkenalkan pada pertengahan abad ke-20 di wilayah Amerika Utara. Kala itu, rumah split level banyak digunakan oleh masyarakat pinggiran kota berkembang yang memiliki lahan terbatas dan berkontur.

Pada prinsipnya, split level merupakan konsep yang memungkinkan sebuah hunian Anda memiliki 1,5 lantai. Umumnya, ketinggian lantai di rumah split level hanyalah setengah dari ketinggian lantai pada umumnya. Hal ini menjadi ciri khas split level yang memperlihatkan seolah-olah rumah Anda memiliki dua lantai, padahal masih berada pada satu area yang sama.

Baca Juga : Rumah Mezzanine, Solusi Untuk Rumah Lahan Terbatas

Konsep split level pada hunian dibuat untuk mengakali lahan kecil agar terlihat lebih luas. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengaplikasikan konsep ini di rumah. Salah satu yang paling penting adalah soal ketinggian langit. Anda harus membangun langit-langit dengan cukup tinggi agar area tersebut tidak terkesan menyesakkan.

Sebagai salah satu solusi untuk menambahkan ruangan di rumah mungil, konsep split level mungkin cocok diaplikasikan pada sebagian besar hunian di Indonesia. Namun sebelum itu, mari kita kulik terlebih dahulu desain rumah split level secara lebih mendalam.

Ukuran Level 6×10

Rumah dengan luas lahan 6x10m² tentunya terbilang cukup mungil. Bagi Anda yang kurang cermat dalam mendesainnya, rumah ini dapat terlihat sangat sesak dan tidak nyaman untuk ditinggali. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, mulai dari menghilangkan sekat-sekat, maksimalkan penggunaan furniture multifungsi, hingga menghadirkan kombinasi warna yang membuat ruangan terlihat lebih luas.

Tidak hanya itu, untuk mengakali keterbatasan ruang Anda juga dapat menerapkan konsep split level di rumah dengan luas 6x10m². Anda dapat mengambil konsep minimalis dengan penggunaan tangga mungil yang tidak terlalu memakan ruangan. Selain itu, Anda juga dapat memberikan kesan natural yang hangat dengan menggunakan material kayu pada lantai dan juga anak tangga.

Ukuran 6×12

Hanya bertambah 2 meter dari rumah sebelumnya, hunian dengan luas lahan 6x12m² juga belum terbilang besar. Selain mengaplikasikan beberapa cara seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Anda juga dapat melakukan penataan setiap ruangan dengan cermat dengan tetap menghadirkan konsep split-level.

Di rumah dengan ukuran ini, Anda bisa membuat tangga penghubung antar level lebih besar daripada sebelumnya. Soal penataan ruangnya, Anda dapat menyatukan beberapa ruangan yang memiliki fungsi serupa ke dalam satu level. Misalnya, ruang kerja yang disatukan dengan ruang baca, dapur yang disatukan dengan ruang makan, dan lainnya. Dengan menggabungkan ruang-ruang tersebut, Anda dapat memaksimalkan fungsi setiap lantainya dan seluruh kebutuhan ruangan pun tercukupi walau memiliki lahan rumah yang terbilang cukup mungil.

Ukuran 8×12

Rumah dengan lahan 8x12m² tentunya lebih luas daripada kedua hunian sebelumnya. Maka dari itu, Anda bisa lebih bereksplorasi untuk menghadirkan desain yang menawan. Namun, eksplorasinya pun tidak boleh sembarangan dan jangan sampai membuat tampilannya malah menjadi sempit. Anda dapat membangun langit-langit tinggi untuk menggunakan konsep split level pada hunian ini. 

Baca Juga : Rumah Open Space, Tips Biar Rumah Terasa Lenggang

Karena area pada setiap levelnya memiliki luas yang lebih besar, Anda juga memadukannya dengan konsep open space yang minim sekat. Untuk memberikan kesan yang berbeda pada setiap ruang di area open space, Anda dapat menghadirkan sebuah focal point yang menjadi ciri khas dari ruangan tersebut. Selain itu, di area tangganya, Anda juga dapat bermain dengan model baluster atau pagar tangga yang lebih beragam, salah satunya yang terbuat dari kaca untuk memberikan kesan modern.

Ukuran 10×20

Rumah dengan lahan 10x20m² memang terbilang cukup besar. Namun bukan berarti Anda harus mengurungkan niat untuk menghadirkan konsep split level di rumah ini. Tidak berfungsi sebagai penambah area di rumah, konsep ini ternyata juga dapat menghadirkan estetika tersendiri jika didesain dengan baik.

Pada setiap levelnya, Anda dapat menghadirkan dekorasi menarik. Misalnya, lukisan yang ditempatkan pada tembok di depan anak tangga dan tanaman hijau di sudut ruangan. Tidak hanya itu, Anda juga dapat menaruh jendela dengan ukuran yang cukup besar agar sirkulasi udara dan cahaya semakin baik. Dengan begini, rumah pun akan terlihat lebih lapang daripada ukuran aslinya.

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Split Level

Selayaknya konsep pada desain interior lainnya. Rumah split level tentunya juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum mengaplikasikannya di hunian And. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Tidak hanya memberikan ruang tambahan untuk rumah Anda. Konsep ini juga dapat memberikan kesan konsep rumah open space pada rumah Anda. Hal ini dikarenakan minimnya penggunaan sekat dan setiap ruang juga terhubung dengan adanya tangga. Akhirnya, rumah pun memiliki suasana yang lebih homey dan hangat. Tidak hanya itu, desain rumah split level nyatanya juga dapat memberikan konsep yang dinamis sehingga hunian tidak terkesan monoton dan membosankan.

Namun selayaknya dua mata uang, hunian dengan konsep split level juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya soal konstruksi yang lebih rumit. Dengan adanya kehadiran tangga yang tidak biasa, konstruksi pada rumah ini akan lebih rumit bahkan membutuhkan biaya yang lebih. Tidak hanya itu, rumah ini juga dapat dikatakan kurang ramah untuk balita dan lansia karena banyaknya tangga untuk dinaiki dan dituruni, sehingga menyebabkan risiko kecelakaan yang cukup tinggi.

Biaya Membangun Rumah Split Level

Sebelum memutuskan untuk membangun rumah split level, ada baiknya Anda mempertimbangkan terlebih dahulu tentang persoalan budget yang harus dikeluarkan. Beberapa orang menganggap, membuat rumah dengan konsep ini bisa jadi lebih menguras kantong jika dibandingkan dengan rumah bertingkat. Padahal soal harga, semuanya akan kembali lagi dengan konsep desain dan material apa yang ingin Anda gunakan.

Sebagai gambaran, sebuah rumah dengan luas 5x9m² menghadirkan konsep split level 2 lantai. Di mana, bagian bawah menggabungkan lantai 1 dan 1,5 dan bagian atas menggabungkan lantai 1,5 dan 2. Rumah ini memiliki carport, taman, ruang tamu, dapur yang menyatu dengan ruang makan, 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga, dan tempat cuci jemur di area rooftopnya. Dengan beberapa detail yang ada, rumah tersebut diperkirakan membutuhkan biaya pembangunan mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Namun harga tersebut bukanlah merupakan patokan pasti, melainkan hanya perkiraan semata.

Konsep split level dapat menjadi salah satu solusi bagi Anda yang memiliki rumah berlahan terbatas tetapi menginginkan ruang tambahan. Namun, Anda harus benar-benar memikirkan konstruksinya secara seksama agar hasilnya maksimal dan nyaman ditinggali oleh seluruh anggota keluarga.

Untuk kamu yang sedang ingin membangun atau merenovasi rumah maupun ruangan?  Bersama Lifetime Design Arsitektur Anda dapat berkonsultasi untuk mendiskusikan rumah impian Anda. Selain itu, Lifetime Design juga menyediakan berbagai jenis furniture modern klasik dengan gaya klasik loh! Dengan Lifetime Design kamu juga bisa membuat kabinet sesuai kebutuhan ruangan. Yuk konsultasi dengan Lifetime Design! Klik di sini, ya!